Pengalaman pertama menjadi volunter pengajar




Suasana sore dengan cuaca yang bersahabat mengantar kan saya pada satu kesempatan bertemu dengan salah satu perempuan inspiratif negri ini. Inspiratif saya katakan, karena dia, saya dapat merasakan pengalaman berharga yang sudah rindu untuk meminta dihampiri kembali. Sore itu ia datang dengan keringat di wajahnya, menghampiri kami yang sedang duduk bertiga membahas sesuatu yang tidak begitu penting. Ia dengan ramah dan senyum manisnya menyapa kami lalu bertanya apa yang sedang kami bahas.

Awalnya saya berpikir wanita ini akan menawarkan suatu produk atau barang online yang tentu tidak akan menarik perhatian kami. Ia menyeka keringatnya dan mulai mengatakan bahwa sesuatu yang ia tawarkan jauh lebih menarik dari sekedar produk online yang biasa ditawarkan oleh sales women. Kami menyimak dengan penuh penasaran. 

Saya paling bersemangat. Saya tidak pernah membayangkan akan mengajar anak-anak lucu itu dalam suatu wadah peduli pendidikan yang bernama Safe For Care. Wanita itu menjadi jalan pembuka saya dan teman-teman yang lain sehingga dapat merasakan pengalaman mengajar pertama kali. 






Saat berada diantara mereka, saya harus menjadi seolah orang yang tahu segala hal. Maju kedepan memberi soal dan menunjuk satu anak untuk menjawab pertanyaan. Berasa kaya guru beneran. Percaya deh. 

Kami mengajar anak-anak usia sekolah dasar di daerah dekat pantai nipah Lombok Utara. Saya lupa nama desanya, ini faktor sudah lama tak berkunjung dan memberikan mereka sesuatu yang dapat mereka ingat. Rasanya rindu semakin berat saat tidak bertemu lagi dengan anak-anak yang sudah memanggil kita sebagai sebutan ibuk guru. Padahal saya bukan guru dan tidak bisa mengajar.


Rindu serindu rindunya melihat semangat belajar mereka. Antusias mereka belajar walaupun tidak dalam konteks formal. Mereka tidak berseragam sekolah, dan hanya menempati satu ruang kelas saja. 




Suasana kelas mereka sudah lebih baik dari beberapa tahun yang lalu. Ruang kelas sudah di cat baru, ditambah dengan kursi dan meja yang warna warni. Menurut founder komunitas ini, bantuan renovasi kelas didapatkan dari sumbangan volunteer lokal dan mancanegara.

Yang kami ajarkan adalah bahasa inggris, dan matematika dengan bahasa inggris. Simple tujuan nya, di saat mereka mengerti berbahasa inggris, kemungkinan untuk berinteraksi dengan orang asing akan berlangsung dengan baik. Apalagi mereka menetap di salah satu  daerah pariwisata di Lombok.




Untuk anak anak ibuk, berasa tua disini. Tapi it’s ok I will come back for you my little students. Ibuk akan kembali datang mengajar nanti, setelah mengurusi hati yang tak kunjung beres dan Memberi obat penawar bagi hati yang tak mau diajak kompromi. Sekalian nyari bapak kalian hm.

Terimakasih untuk yang sudah mampir. Karena tulisan ini berisikan rasa rindu yang teramat berat, maka jangan salahkan saya jika kalian teringat kenangan-kenangan indah bersama si doi, atau mungkin tidak ada yang dapat dikenang. Karena hubungan kalian hanya sebatas umur kecambah, singkat.

Sekian untuk malam penuh proses pengingatan ini. Dan selamat malam untuk kamu yang masih susah dilupakan..






Postingan Populer