Home sweet Home (Fokus Unram)

Namun untuk memulai menuangkan segala hal yang ada
dipikiran itu sangat susah. Hari ini berencana untuk nulis tapi nyatanya selalu
tidak terealisasikan. Terlalu banyak rencana namun akhirnya tidak ada yang
berjalan.
Banyak hal yang sebenarnya ingin saya tulis sebagai perwakilan
perasaan yang tidak terucap, asiik. Menulis dengan hati, dan perasaan yang
penuh dengan berjuta kata untuk diutarakan.
Selain menulis, saya
juga suka foto foto, apalagi disaat dapat mengabadikan wajah doi dengan bidikan
kamera sendiri dan bagaimana saya mengungkapkan suatu hal dalam bentuk visual. Karena
menulis saja tanpa visualisasi yang mendukung akan kurang menarik.
Sebab hal
itu, saya juga sedang belajar untuk memahami tentang dunia fotografi. Karena minat
dan ketertarikan dengan menulis dan fotografi saya bergabung dengan UKM
fotografi di kampus.
Bulan Oktober kemarin
FOKUS (Nama Ukm fotografi di kampus saya) mengadakan pameran akbar yang diikuti
oleh seluruh anggota. Pameran ini mengangkat tema Warisan. Teman-teman FOKUS mengangkat
tema tersebut untuk kembali mengingatkan kita kepada warisan yang ada di
Lombok. Mulai dari situs bangunan tua, warisan budaya, permainan tradisional, keindahan
alam pulau Lombok, dan juga tradisi adat yang masih bertahan hingga saat ini.
Dalam pameran tahun ini
FOKUS mengadakan workshop dengan mengundang Arbain Rambey dan Pinto NH sebagai pemateri workshop fotografi.
Siapa yang tidak kenal dengan Arbain Rambey,
fotografer jurnalis yang sudah memiliki banyak pengalaman motret dari usia
remajanya ini menjadi salah satu favorit saya. Hingga beliau berusia tidak lagi muda,
eksistensi dan karya fotografinya masih dapat kita nikmati. Dalam workshopnya
ia banyak berbagi tentang karya-karya nya dan bagaimana membuat foto itu
berbicara terutama dalam foto jurnalistik.
Sama halnya dengan om
Pinto, sapaan akrab kami dengan beliau. Sosok yang ramah dan cepat dekat dengan
orang baru membuat kami tidak segan berdiskusi terkait foto, bahkan hal-hal
diluar itu. Ia banyak bercerita tentang perjalanannya ke suatu tempat. Bagaimana
ia berhasil survive dengan perbekalan yang minim, dan om pinto juga sangat
gemar menonton film. Ia dapat menonton film 3 kali bahkan lebih dalam sehari.
Pameran akbar FOKUS
tahun ini dipenuhi oleh fotografer luar biasa. Tidak hanya dari luar daerah,
namun ada pula dari fotografer lokal dan berbagai macam komunitas foto hadir
mengikuti acara. Pameran akbar menjadi program kerja wajib UKM FOKUS universitas
Mataram yang tiap tahunnya selalu menyuguhkan karya-karya terbaik seluruh anggota.
Tidak hanya membahas tentang fotografi, kami juga belajar tentang desain
grafis, cinematografi dan tentunya organisasi.
Banyak cerita yang didapatkan, mulai dari
jalan-jalan, ekspedisi ke daerah pelosok, dan keluarga baru. Itu semua menjadi pengalaman
baru bagi saya dan dapat menjadi pengalaman baru untuk kalian yang juga ingin
bergabung bersama kami.
For your information, tahun ini FOKUS buka pendaftaran
untuk anggota baru. Cukup mengisi formulir dan mengikuti syarat dan ketentuan,
kita bisa menjadi satu keluarga dalam satu rumah yang akan membawa kita pada
minat yang sama.
Untuk info lanjut
terkait pendaftaran dan formulir dapat dilihat di blog fokus
http://fokusunram.blogspot.co.id/
atau datang
langsung ke gedung PKM Universitas Mataram.
Setelah tulisan ini
selesai itu atinya saya berhasil meluangkan sedikit waktu untuk
menyibukkan diri dan melepaskan sesuatu yang terus memaksa untuk diingat. Untuk
masa liburan yang masih panjang, akan saya gunakan untuk menulis hal-hal
lainnya. Merelakan waktu berkutat dengan jemari yang terus mengetik dan dia yang
telah nyaman sendiri. Hee..
Mau dong kakak gabung fokus. Hahaha
BalasHapuskakak kan sudah alumni hehee
Hapus