Sebuah cerita dari desa di bawah kaki gunung Rinjani

Ceritanya,  hari ini saya ingin menulis satu tulisan yang menggambarkan suasana hati. Ceritanya,  hari ini suasana hati lagi abstrak.  Ceritanya akhir-akhir ini banyak hal yang harus di selesaikan namun berantakan dan tidak terarah.  Entah,  karena mulai bosan,  pikiran untuk pindah mulai terbayang-bayang dalam angan. Rasanya penat,  sumpek melihat hal yang sama persis tepat pada posisinya,  terus mengulang berkali-kali setiap harinya.   Saya hanya tidak lebih melihat lebih luas apa yang ada di sekeliling, melihat lebih jauh dan lebih dalam.  Melangkah teratur, bersama dengan semua yang ingin dicapai.  Kemarin,  saya mengunjungi salah satu desa binaan yang akan sering saya kunjungi hingga tahun 2019 nanti.  Desa yang tepat berada di kaki gunung Rinjani,  daerah loloan Kabupaten Lombok Utara akan saya kunjungi setiap 2 minggu sekali.  Perjalanan yang memakan waktu hingga 2,5 jam itu benar-benar melelahkan.  Kami yang tergabung dalam salah satu komunitas akan melakukan berbagai program di desa tersebut.  Banyak hal yang harus saya ceritakan,  tentang program ini,  desa yang menyimpan pesona gunung Rinjani,  dan anak-anaknya dengan semangat jiwa belajar yang tinggi.  Akan banyak cerita yang terjadi, akan banyak rasa yang tercipta. Pertemuan pertama kami di sambut dengan sederhana,  dengan senyum hangat mereka membawa kami pada titik,  tidak akan mengecewakan kalian anak-anak desa loloan. Kita akan sering bertemu,  dengan berbagai macam kisah dan cerita yang tercipta.  Untuk tulisan ini,  yang akan berakhir,  namun cerita kami pada desa indah kalian akan terus bersambung hingga nanti,  saya harap tidak akan pernah selesai.  Walaupun program akan berakhir,  hubungan silaturahmi kita akan tetap terjaga. Dari kami,  para pejuang senyum-senyum kalian, anak-anak desa loloan.

Postingan Populer