Review buku: Si Pemanjat Jendela “The 100 Year Old Man Who Climbed Out Of The Window and Disappeared”




Jonas Jonasson membuat Allan Karlsson memulai kehidupan barunya di saat usianya menginjak seratus tahun. Tepat di hari ulang tahunnya yang ke seratus, Allan melompat dari jendela kamarnya di lantai dasar Rumah Lansia di kota kecil Swedia. Beruntung ia mendarat di sebuah petak bunga di taman. Namun, usia tidak bisa membohongi lututnya yang mulai nyeri karena Allan berumur 100 tahun. Semenjak melompat ke luar jendela, Allan dikabarkan menghilang. Kabar itu terus berlanjut dan berkembang bersama dengan petualangan Allan menemui kelompok pencuri kelas berat dengan koper abu berisi lima puluh juta krona dalam mata uang Swedia. Pria tua renta memulai perjalanan pelariannya ke luar dari kota kecil Malmkoping. Ia tidak ingin berakhir di muka bumi ini di sebuah Rumah Lansia, walaupun ia tahu ia pasti akan mati, di tempat lain.

Novel yang ditulis oleh Jonas Jonasson, warga keturunan Swedia ini berjudul “The 100 Year Old Man Who Climbed Out Of The Window and Disappeared” Sesuai dengan judulnya, Allan benar-benar melompat dari jendela dan menghilang di hari yang sama. Kabar kehilangannya menghebohkan sang wali kota dan penjaga panti, begitu juga dengan seluruh media yang akan meliput ulang tahun pria 100 tahun itu. Untuk mencapai usianya yang ke seratus tahun, Allan telah melewati berbagai peristiwa penting pada abad kedua puluh. Minatnya dalam bidang bom atom, dan nuklir membuatnya banyak berurusan dengan petinggi-petinggi negara, bersahabat baik bahkan.

Allan menjadi tokoh utama yang sukses membuat novel karya Jonas Jonasson ini menjadi International Best Seller yang telah diterbitkan ulang dalam berbagai bahasa di seluruh dunia. Jonasson sendiri merupakan seorang jurnalis surat kabar dan televisi lokal selama dua puluh tahun, sebelum akhirnya memutuskan untuk berhenti dan memulai menulis novel Allan di sebuah pedesaan kecil di Swiss.

Banyak hal menarik yang disajikan oleh Jonasson dalam perjalanan usia pria 100 tahun asal Swedia, Allan Karlsson. Sosok Allan yang jenius, dan humoris membuat tidak banyak orang menyukainya, bahkan dianggap tidak waras karena minatnya membuat ledakan di tambang batu belakang rumah sampai sapi tetangga mengalami keguguran. Walau begitu, Allan muda memilih untuk tidak fanatik dengan salah satu aliran politik pada masa itu, dimana perang terjadi antara sisi kanan dan kiri, sosialis dengan komunis.

Allan meninggalkan banyak teka-teki semenjak pelariannya dari Rumah Lansia. Usianya yang menginjak 100 tahun membuat wali kota dan inspektur kepala pemerintahan mengira Allan tidak akan pergi jauh. Bagaimana bisa ia tahan dengan tubuhnya yang tua renta, menelusuri kota sendirian, tanpa uang dan teman. Semua memikirkan hal yang sama, sampai perjalanan menjadi rumit, kasus hilangnya pria 100 tahun berubah menjadi lansia berumur 100 tahun dicurigai melakukan pembunuhan rangkap tiga.

Novel ini terbit tahun 2009 karya Jonas Jonasson yang juga menyebutkan Bali di dalamnya, serta salah satu Presiden Indonesia pada bagian akhirnya. Keserdehanaan kata yang ceria membuat siapapun tertawa membangun imajinasi kisah Allan bersama kelompok penjahat kelas berat dan seekor gajah bernama Sonya. “Menyingkir, sebelum kalian meledak,” kata Allan, lalu gelombang ledakan menghancurkan jembatan sasarannya.

Hidup adalah petualangan yang sangat layak dijalani,

dan bahwa mereka belum melihat apa-apa- Jonas Jonasson

Komentar

Postingan Populer