Review Film Haji Backpaker
Hari
raya idul fitri menjadi hari yang dinantikan umat muslim di seluruh dunia.
Setelah melewati ibadah puasa sebulan penuh, kita diharapkan mampu menjadi
pribadi yang lebih baik sehingga dapat bermanfaat bagi sesama. Kegiatan berkumpul
bersama keluarga besar hingga pulang ke kampung halaman telah menjadi agenda
tahunan bagi mereka yang hidup sebagai perantau. Belum lagi dengan hadirnya
berbagai macam hidangan khas lebaran yang menambah nikmatnya hari raya idul fitri.
Namun,
tidak semua dapat merayakan hari raya bersama keluarga di kampung halaman.
Banyak faktor menyebabkan mereka harus tinggal di kota perantauan, dan merayakan
hari raya sendirian. Tapi, tidak usah kawatir. Momen hari raya kalian tetap dapat
diwarnai dengan sejumlah aktivitas positif. Salah satunya dengan menonton film.
Iya, kalian yang hobi nonton film harus banget nonton film yang satu ini. Pas
banget ditonton untuk mewarnai hari raya idul fitri kalian yang tidak dapat
berkumpul bersama orang-orang terkasih.
Bagi
kalian yang belum nonton film ini, kalian dapat melanjutkan untuk membaca
reviewnya di bawah. Haji Backpaker merupakan film tahun 2014 yang diperankan
oleh aktor favorit saya. Abimana Aryasatya. Bersama dengan Dewi Sandra, Abimana
bermain dengan sangat apik, mengagumkan seperti biasanya.
Hal yang membuat saya semakin tertarik karena,
lokasi syutingnya yang berada di 9 negara. Film Ini cocok banget buat kalian
yang hobi travelling. Lokasi yang disuguhkan sungguh mempesona. Kalian tidak akan
lagi bisa membendung keinginan untuk jalan jalan keliling dunia. Cerita yang
diberikan memberi banyak pelajaran dan pemaknaan yang dalam akan makna mencari sesuatu
yang hilang.
Film
religi ini tidak semata-mata menampilkan masalah yang klise. Bukan film religi
yang seolah-olah menggurui. Melalui tokoh utama, Abimana memberikan refleksi
diri kita di saat dirundung masalah akan cinta dengan manusia. Melalui 9
negara, film ini memberikan gambaran yang realistis akan budaya-budaya
masyarakat lokal serta bagaimana masyarakat muslimnya. Ah, intinya seneng
banget liat peran Abimana di film ini.
Sesuai
dengan judul filmnya, backpacker. Kita dapat belajar tentang perjalanan dengan
biaya yang minim. Tetap berusaha dan bekerja keras, serta tidak muduh putus
asa. Saya juga suka dengan bagian ketika Mada membaca kitab yang ia dapatkan
dari Ustad di Cina, serta Alqur’an yang ia dapatkan dari sekelompok pria
bersenjata di kawasan Iran.
Semua perjalanan spiritual itu ia tempuh melalui jalur
darat hingga berhasil sampai di Makkah dan mencari apa yang telah ia
tinggalkan. Tuhan.
Bagi
yang belum nonton filmnya, monggo di tonton.
Selamat
Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Komentar
Posting Komentar